Jumat, 31 Oktober 2014

Penciptaan Mesin Perencanaan Inggris Pasca Perang 1940-1952


retno kartika sari
Foto Buku yang IZZIE Review nihh
Huftt... tugas lagiii tugas lagiii.. memang yaa peweka ini bener-bener buat izzie ga bisa berpaling ke lain hati (ngeles%). Sedikit bercerita,, kemarin izzie dapat tugas besar dari Dosen ganteng (pasti kalian penasaran kan seganteng apa Dosen peweka UIGM hahaaa) dan kalian tau ga tugas nya apa?? Me-Riview kitab PWK #mulaimuaall# gimana ga mual coba seisi tuh buku tulisannya pakai bahasa sekayu semua alias bahasa inggris boooookkk wkwkwkkk dijamin ga bakal laper seharian! Tapi inilai tugas, kalo ga dikerjain resiko nya bisa langsung ke nilai atau ga ditambah tugas lagi sama Dosen -_- ini nih yang bikin betee.. Tapi tenanggg bukan izzie namanya kalo tugas ga bakal kelar.. ga percayaa??? 



Dibawah buktinya.. dalam waktu dua hari aja tuh bahasa sekayu izzie translate.in ke bahasa Indonesia (always cinta Indonesia :*) dan di review pula dalam hitungan menit. Widdiiihhhh hebat ga hebat gaa hahahaa.. Udaahhudaahh dari pada dengerin izzie nyeloteh ga jelas mending kita intips aja yuks salah satu tugas kuliah izzie dibawah ini.. CEKIDOT>>>

Munculnya ‘Masalah Regional’
Perencanaan regional mengacu pada perencanaan ekonomi dengan pembangunan wilayah/kawasan yang mengalami masalah ekonomi serius seperti pengangguran dan pendapatan rendah dibanding negara lainnya. Perencanaan regional muncul akibat depresi ekonomi dunia pada tahun 1930an.

Komisi Barlow dan Laporannya, 1937-1940
Untuk mengatasi wilayah yang terkena depresi ekonomi, pemerintah Inggris membentuk komisi khusus yang berwenang menggunakan anggaran publik untuk memulihkan ekonomi, seperti Komisi Barlow yang memiliki kontribusi pada penanganan masalah yaitu menggabungkan masalah nasional/regional dengan masalah lain dan menyajikannya sebagai dua hal dari masalah yang sama.
Dalam laporannya tahun 1940 menunjukkan bahwa pertumbuhan industri dan penduduk pada masa perang terpusat pada wilayah yang kaya. Pola pertumbuhan industri didominasi oleh “efek struktural’.

Setelah Barlow
Laporan Barlow disampaikan pada pemerintah pada permulaan perang dan setelah perang upayanya mendapat perhatian masyarakat, dan keyakinan terhadap masa depan seperti yang direkomendasikan oleh Laporan Barlow.
Hasil Laporan Barlow mendorong banyaknya laporan komite dari tahun 1941 sampai 1947. Semua laporan tersebut yang berasal dari ahli atau tim perencanaan memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang berbagai aspek khusus perencanaan. Laporan tersebut –dibuat oleh komite yang diketuai oleh Scott, Uthwatt, Abercrombie, Reith, Dower, Hobhouse – meletakkan dasar sistem perencanaan kota dan regional di Inggris.

Laporan-laporan Dasar
Scott dan Uthwatt
Laporan Scott berpendapat bahwa masyarakat harus membentuk sistem perencanaan yang merangkul wilayah pedesaan maupun perkotaan; dan sistem ini harus bertugas memelihara lahan pertanian.
Laporan Uthwatt menangani masalah pembangunan kota yang memiliki dua aspek yang berkaitan. Pertama, masalah kompensasi: kapan badan pemerintah harus wajib membeli lahan, untuk jalan raya atau sekolah, misalnya, apa tingkat kompensasi kepada pemilik lahan tersebut?  Kedua, lahan yang tidak digarap harus dinasionalisasikan, harus dimiliki oleh negara, dan membayar kompensasi kepada pemilik lahan dengan nilai di masal lalu.

Abercrombie dan Reith
Laporan Abercrombie didasarkan pada penduduk London dan wilayah sekitarnya dan berusaha mencapai desentralisasi penduduk besar-besaran dari dalam, dari bagian terpadat ke wilayah luar.
Laporan Reith menyampaikan bahwa dalam membangun perkotaan baru, kebebasan untuk usaha dan energi manajerial harus diprioritaskan pada prinsip akuntabilitas demokratik. Jika kota baru terbentuk, maka merupakan waktu yang tepat untuk menyerahkannya pada masyarakat lokal untuk pengelolaan yang demokratis.

Dower dan Hobhouse
Laporan Dower dan Hobhouse menyetujui bahwa taman-taman harus dibangun di wilayah rekreasi dan memiliki karakter nasional; mereka harus dibangun untuk kesenangan masyarakat dan untuk tujuan konservasi sumber daya.

Peraturan Perundang-undangan
Ada beberapa undang-undang di Inggris yang mengatur masalah perencanaan kota, yaitu:
  • Undang-Undang Distribusi Industri, 1945 
  • Undang-Undang Kota Baru, 1946, dan Undang-Undang Pembangunan Kota, 1952 
  • Undang-Undang Perencanaan Kota dan Negara, 1947 
  • Undang-Undang Taman Nasional dan Akses ke Pedesaan, 1949

Putusan tentatif
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, sistem bekerja dengan memberikan kekuatan kontrol negatif yang kuat kepada otoritas perencanaan lokal baru. Perencanaan positif yang baik akan dilakukan oleh berbagai badan pembangunan publik – otoritas lokal dan kota baru – yang berkaitan dengan penyatuan perencanaan dan pembangunan merupakan hal yang penting. Kedua, sistem membutuhkan koordinasi secara keseluruhan. Dalam hal ini, beberapa koordinasi dari atas sangat penting.

1 komentar:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com