Jumat, 31 Oktober 2014

Penciptaan Mesin Perencanaan Inggris Pasca Perang 1940-1952


retno kartika sari
Foto Buku yang IZZIE Review nihh
Huftt... tugas lagiii tugas lagiii.. memang yaa peweka ini bener-bener buat izzie ga bisa berpaling ke lain hati (ngeles%). Sedikit bercerita,, kemarin izzie dapat tugas besar dari Dosen ganteng (pasti kalian penasaran kan seganteng apa Dosen peweka UIGM hahaaa) dan kalian tau ga tugas nya apa?? Me-Riview kitab PWK #mulaimuaall# gimana ga mual coba seisi tuh buku tulisannya pakai bahasa sekayu semua alias bahasa inggris boooookkk wkwkwkkk dijamin ga bakal laper seharian! Tapi inilai tugas, kalo ga dikerjain resiko nya bisa langsung ke nilai atau ga ditambah tugas lagi sama Dosen -_- ini nih yang bikin betee.. Tapi tenanggg bukan izzie namanya kalo tugas ga bakal kelar.. ga percayaa??? 



Dibawah buktinya.. dalam waktu dua hari aja tuh bahasa sekayu izzie translate.in ke bahasa Indonesia (always cinta Indonesia :*) dan di review pula dalam hitungan menit. Widdiiihhhh hebat ga hebat gaa hahahaa.. Udaahhudaahh dari pada dengerin izzie nyeloteh ga jelas mending kita intips aja yuks salah satu tugas kuliah izzie dibawah ini.. CEKIDOT>>>

Munculnya ‘Masalah Regional’
Perencanaan regional mengacu pada perencanaan ekonomi dengan pembangunan wilayah/kawasan yang mengalami masalah ekonomi serius seperti pengangguran dan pendapatan rendah dibanding negara lainnya. Perencanaan regional muncul akibat depresi ekonomi dunia pada tahun 1930an.

Komisi Barlow dan Laporannya, 1937-1940
Untuk mengatasi wilayah yang terkena depresi ekonomi, pemerintah Inggris membentuk komisi khusus yang berwenang menggunakan anggaran publik untuk memulihkan ekonomi, seperti Komisi Barlow yang memiliki kontribusi pada penanganan masalah yaitu menggabungkan masalah nasional/regional dengan masalah lain dan menyajikannya sebagai dua hal dari masalah yang sama.
Dalam laporannya tahun 1940 menunjukkan bahwa pertumbuhan industri dan penduduk pada masa perang terpusat pada wilayah yang kaya. Pola pertumbuhan industri didominasi oleh “efek struktural’.

Setelah Barlow
Laporan Barlow disampaikan pada pemerintah pada permulaan perang dan setelah perang upayanya mendapat perhatian masyarakat, dan keyakinan terhadap masa depan seperti yang direkomendasikan oleh Laporan Barlow.
Hasil Laporan Barlow mendorong banyaknya laporan komite dari tahun 1941 sampai 1947. Semua laporan tersebut yang berasal dari ahli atau tim perencanaan memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang berbagai aspek khusus perencanaan. Laporan tersebut –dibuat oleh komite yang diketuai oleh Scott, Uthwatt, Abercrombie, Reith, Dower, Hobhouse – meletakkan dasar sistem perencanaan kota dan regional di Inggris.

Laporan-laporan Dasar
Scott dan Uthwatt
Laporan Scott berpendapat bahwa masyarakat harus membentuk sistem perencanaan yang merangkul wilayah pedesaan maupun perkotaan; dan sistem ini harus bertugas memelihara lahan pertanian.
Laporan Uthwatt menangani masalah pembangunan kota yang memiliki dua aspek yang berkaitan. Pertama, masalah kompensasi: kapan badan pemerintah harus wajib membeli lahan, untuk jalan raya atau sekolah, misalnya, apa tingkat kompensasi kepada pemilik lahan tersebut?  Kedua, lahan yang tidak digarap harus dinasionalisasikan, harus dimiliki oleh negara, dan membayar kompensasi kepada pemilik lahan dengan nilai di masal lalu.

Abercrombie dan Reith
Laporan Abercrombie didasarkan pada penduduk London dan wilayah sekitarnya dan berusaha mencapai desentralisasi penduduk besar-besaran dari dalam, dari bagian terpadat ke wilayah luar.
Laporan Reith menyampaikan bahwa dalam membangun perkotaan baru, kebebasan untuk usaha dan energi manajerial harus diprioritaskan pada prinsip akuntabilitas demokratik. Jika kota baru terbentuk, maka merupakan waktu yang tepat untuk menyerahkannya pada masyarakat lokal untuk pengelolaan yang demokratis.

Dower dan Hobhouse
Laporan Dower dan Hobhouse menyetujui bahwa taman-taman harus dibangun di wilayah rekreasi dan memiliki karakter nasional; mereka harus dibangun untuk kesenangan masyarakat dan untuk tujuan konservasi sumber daya.

Peraturan Perundang-undangan
Ada beberapa undang-undang di Inggris yang mengatur masalah perencanaan kota, yaitu:
  • Undang-Undang Distribusi Industri, 1945 
  • Undang-Undang Kota Baru, 1946, dan Undang-Undang Pembangunan Kota, 1952 
  • Undang-Undang Perencanaan Kota dan Negara, 1947 
  • Undang-Undang Taman Nasional dan Akses ke Pedesaan, 1949

Putusan tentatif
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, sistem bekerja dengan memberikan kekuatan kontrol negatif yang kuat kepada otoritas perencanaan lokal baru. Perencanaan positif yang baik akan dilakukan oleh berbagai badan pembangunan publik – otoritas lokal dan kota baru – yang berkaitan dengan penyatuan perencanaan dan pembangunan merupakan hal yang penting. Kedua, sistem membutuhkan koordinasi secara keseluruhan. Dalam hal ini, beberapa koordinasi dari atas sangat penting.

Selasa, 28 Oktober 2014

Perkembangan Model Perencanaan

PERKEMBANGAN MODEL PERENCANAAN ERA ABAD KE 19
Dasar-dasar pemikiran tentang perencanaan kawasan sebenarnya mulai tumbuh dan berkembang sejak tahun 1890. Pada saat itu orang mulai mempelajari keterkaitan antara tata guna lahan dengan tingkat kesehatan masyarakat yang hidup dan tinggal pada suatu lingkup kawasan. Beberapa ahli kesehatan tidak dapat memahami bagaimana masyarakat yang tinggal di bagian tertentu pada suatu kota lebih rentan sakit. Satu teori mengatakan bahwa ada hubungan antara karateristik lahan seperti tingkat kelembaban, uap dari rawa, dan lingkungan yang berbau tidak sedap dapat menyebabkan penyakit. Para ahli kesehatan akhirnya bekerja sama dengan insinyur untuk melakukan perencanaan lingkungan yang baik guna mencegah penyebaran penyakit. Perencanaan lingkungan tersebut menekankan pada pengolahan limbah, perbaikan drainase pada area basah, serta pembangunan taman kota dimana setiap orang dapat menikmati udara bersih dan dapat mengurangi tingkat polusi udara seta sampah yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.


retno kartika sari
Model Perencanaan Abad 19

 
Dari dasar pemikiran tersebut, perencanaan kawasan kemudian berkembang sesuai dengan tahapan sebagai berikut: 

1. Idealisme Perancangan 
Bahwa model perencanaan kawasan yang berkembang saat itu merupakan bentuk  idealisme sang perancang (urban designer). Setiap perancang kawasan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang model tata kota yang ideal. Sebagai contoh, Ebenezer Howard menciptakan model kota “garden cities for tomorrow” sebagai visi kota masa depan yang ideal. Kemudian seorang pengamat industri George Pullman merancang permukiman dan retail pada kawasan pabrik lokomotif kereta api. 

2. Kemunculan Zonasi 
Bermula dari idealisme, perencanaan berkembang tidak hanya pada kawasan yang kecil tetapi pada lingkup yang lebih besar yaitu kota lengkap dengan berbagai aspek sosial-ekonomi yang ada. Perencanaan kawasan pada kota tidak lagi hanya sebagai visi namun juga memahami keterkaitan setiap elemen yang ada pada kawasan kota tersebut seperti perpindahan manusia, menciptakan atmosfer yang nyaman untuk beraktivitas, menjaga setiap manusia agar tetap aman dan sehat, dan merencanakan bagaimana aktivitas perdagangan dapat berkembang dan menciptakan keuntungan.
Adanya berbagai aspek yang perlu ditampung memunculkan pemikiran baru dalam perencanaan yaitu membagi dan menentukan kawasan mana yang perlu dikembangkan dan kawasan mana yang perlu dikendalikan. Kawasan yang perlu dikendalikan merupakan kawasan dengan tingkat aktivitas yang cenderung tinggi. Pembagian ini yang kemudian dikenal dengan istilah zoning dengan turunannya berupa zoning code dan zoning regulation dalam suatu perencanaan kawasan.

3.  Kebijakan Perencanaan
Pada saat krisis global yang dikenal sebagai The Great Depression pada tahun 1930, perencana bekerja membantu mengembangkan kebijakan dalam perencanaan kawasan untuk menjawab kebutuhan akan lapangan pekerjaan dan permukiman. Sejak saat itu, dunia perencanaan merambah pada kebijakan perencanaan kawasan untuk menyelesaikan masalah tertentu seperti kebijakan perencanaan untuk menanggulangi kemiskinan yang dicanangkan pada masa pemerintahan Presiden Lyndon B. Johnson.

4.  Perencanaan dan Ketidakadilan Sosial
Pada dasarnya perencana kawasan tidak dapat berdiri sendiri dalam menghasilkan perencanaan kawasan yang baik. Perlu adanya partisipasi publik dalam proses perencanaan karena pada dasarnya perencanaan kawasan berinti dasar pada aktivitas masyarakat. Masyarakat adalah pihak yang terkena dampak langsung dari suatu perencanaan kawasan. Bila perencanaan yang dihasilkan tidak bertumpu pada keadilan sosial, maka efek dari perencanaan tersebut bisa jadi menimbulkan reaksi sosial yang menghambat perkembangan suatu kawasan. Seperti yang terjadi pada tahun 1960 dimana hampir sebagian besar perencana menutup diri dari masyarakat yang hidup pada suatu kawasan. Akibatnya perencanaan yang mereka hasilkan tidak dapat diimplementasikan karena dianggap tidak cukup sesuai dengan kondisi lingkungan pada kawasan tersebut.

PERENCANAAN MASA KINI
Pada tahun 1980 dan 1990 tercetus sebuah gerakan yang disebut sebagai Smart Growth Movement dimana setiap perencanaan sebaiknya berorientasi pada lingkungan seperti mencegah meningkatnya polusi udara, melindungi ketersediaan air, dan melindungi habitat dari spesies yang hampir punah akibat pertumbuhan kawasan yang tidak terkendali. Saat ini, tiga pendekatan utama perencanaan (desain, perencanaan guna lahan, dan kebijakan perencanaan) digunakan bersamaan dengan cara yang lebih terintegrasi. 



Model Jakarta di Tahun 2030 Mendatang

Selasa, 21 Oktober 2014

Objek Pekerjaan Perencana Kawasan

Perencanaan kota adalah profesi yang menawarkan berbagai peluang bagi orang-orang yang memiliki banyak bakat dan aspirasi yang berbeda. Perencana kota merencanakan masa depan perkotaan, lebih tepatnya memastikan bahwa kota telah tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang dibutuhkan, termasuk:
retno kartika sari
Contoh Pekerjaan Seoran Planner
1. Perumahan 
Perencana merencanakan kebutuhan perumahan
Bersama dengan masyarakat menentukan tipe rumah dan zona kawasan perumahan
Merumuskan kebijakan harga perumahan untuk memastikan agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa tetap memiliki perumahan yang nyaman dan terjangkau. 

2. Kawasan Bisnis (Perkantoran, Perdagangan, Industri)  
Menentukan zonasi/kawasan yang tepat untuk industri (pabrik), perdagangan, dan perkantoran
Menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat, melalui pengembangan ekonomi lokal yang disesuaikan dengan potensi lokal
Merencanakan program yang mendukung pengembangan ekonomi lokal, seperti memberikan pelatihan keterampilan

3. Sarana dan Prasarana Transportasi 
Mempelajari dan menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana transportasi yang dibutuhkan pada suatu kawasan berkembang

4. Jaringan Air Bersih dan Sistem Pengolahan Limbah 
Bekerja dengan para insinyur bangunan dan ahli hidrologi untuk menghasilkan produk perencanaan yang memperhatikan kebutuhan dasar dalam infrastruktur kawasan yaitu ketersediaan jaringan air bersih dan sistem pengolahan limbah serta menerapkan manajemen yang sesuai pada kawasan tersebut.

5. Ruang Publik dan Rekreasi 
Mempelajari distribusi masyarakat berdasarkan golongan usia yang cenderung dominan pada kawasan tertentu untuk dapat memberikan alternatif perencanaan ruang publik apa yang tepat pada kawasan tertentu. Sebagai contoh, kota yang didominasi oleh pelajar dan anak-anak tentu membutuhkan lebih banyak variasi ruang publik dan ruang rekreasi daripada kota yang didominasi oleh golongan masyarakat usia lanjut.

6. Kebutuhan Ruang dimana Orang akan Hidup dan Bertempat Tinggal 
Memahami kebutuhan dasar manusia untuk hidup dan bertempat tinggal mencakup kebutuhan ruang untuk rumah, bekerja, berbelanja, dan berekreasi. Setiap individu memiliki keleluasan untuk memilih tempat apa yang sesuai bagi mereka untuk beraktivitas berdasarkan banyak faktor, salah satunya adalah faktor perancangan kawasan. Pertimbangan-pertimbangan perancangan seperti ketinggian maksimal bangunan, jarak dengan akses terdekat, dimana mereka harus memarkir kendaraan, bak puzzle dalam sebuah perencanaan kawasan. Hilang satu bagian, maka bagian keseluruhan tidak akan sempurna. Oleh karena itu, penting bagi seorang perencana untuk menghasilkan perencanaan yang sebisa mungkin memberikan tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk hidup dan bertempat tinggal.

7. Perkembangan Komunitas 
Setiap perencana fokus pada perkembangan kehidupan sosial masyarakat yang terjadi pada suatu kawasan. Isu-isu sosial seperti kemiskinan, tingkat pendidikan, angka pengangguran, dan kesenjangan sosial antara perkotaan dan pedesaan, merupakan bagian dari apa yang dikerjakan oleh seorang perencana. Perencanaan kawasan semestinya dapat mendeteksi dan mengatasi serta meminimalisir resiko dari setiap permasalahan sosial.

8. Ketersediaan Energi 
Pekerjaan perencana hampir selalu berkaitan dengan pasokan dan ketersediaan energi untuk dapat memprediksi kebutuhan energi di masa datang sekaligus merencanakan fasilitas penunjang untuk kebutuhan sumber energi dan distribusi energi seperti jaringan pipa gas alam, kawasan gudang minyak bumi, dan sebagainya.

Kamis, 16 Oktober 2014

Geographic Information System (GIS)

Selamat pagi pemirsa blogizzie bertemu lagi dengan izzie dalam blaablaablaa... Hahahaa jadi ikut kebawa suasana TV News nihh ,maklum izzie lagi nonton berita super duper heboh pekan ini lhoo guys. Apalagi kalo bukan majumundurmajumundur cantiikkcantiikk :p yups Princess Syahrini #%Omegote%# 
Duhh pagi-pagi udah ngelantur aja nii kaya ibu-ibu rumpi deh izze hahaa.. Oke blogizzie kali ini izze bakalan kasih info seputar GIS nihh. Ada yang tau ga apa itu GIS?? yang jelas Galau, Ilfil, Sakitnyatuhdisini yaa... Beneran ga ada yang tau niih?? Aduhh makanya baca buku dong hihihii.. Daripada ribut, mending kita intips aja yuks goresan izzie kali ini CEKIDOT>>>

Pengertian GIS
GIS atau kepanjangan  dari Geographic Information System yang dalam bahasa Indonesia disebut Sistem Informasi Geografis adalah adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan utuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geogradi, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.

retno kartika sari
Contoh Hasil GIS Karya IZZIE


Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Kegunaan GIS Untuk Perencanaan Wilayah Dan Kota
  1. Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana.
  2. Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan.
  3. Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik.
  4. Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.
  5. Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
  6. Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran.

Jumat, 10 Oktober 2014

Istilah Dalam Perkuliahan

Halooooo blogizzie .. Aduhhh seneng nya udah pada duduk manis nungguin postingan terbaru dari izzie :):* Tapi sebelumnya izzie mau berbagi cerita nih sobat, mau tau ga ceritanya apa?? Yups that's right... hari ini adalah hari pertama izzie ngampus di UIGM. Aduuhhh senengnya akhirnya masuk juga ke jenjang perkuliahan. Status jadi bertambah -Maha- nih wkwkk. Tapi blogizzie ternyata masih banyak loh sobat-sobat izzie yang bingung sama istilah-istilah dalam perkuliahan.. Kasian banget yaa mereka jadi dinilai ga update tuh ckckckk. Dari kondisi itulah izzie akhirnya luangin waktu izzie buat goresan izzie tentang Istilah-istilah Dalam Perkuliahan agar sobat-sobat sekalian yang bentar lagi mau masuk kuliah ga bingung dan ga keliatan linglung saat datang ke kampus.

 
retno kartika sari
Foto IZZIE Kuliah H1



Dalam dunia perkuliahan atau perguruan tinggi cukup banyak istilah-istilah yang perlu kita pahami dan dimengerti seperti: SKS, KRS, dosen wali, maupun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.
SKS (Satuan Kredit Semester)
SKS adalah singkatan dari Satuan Kredit Semester. Tidak seperti di SMA di mana semua pelajaran sudah dipaketkan hingga lulus, di perguruan tinggi, dengan SKS memungkinkan mahasiswa memilih sendiri mata kuliah yang akan diambil dalam satu semester. Tapi, untuk mahasiswa baru di kampus ini, saat semester pertama biasanya sudah diberikan satu paket mata kuliah, antara 21-23 SKS.
Untuk lulus hingga S-1, Anda membutuhkan sekira 144-160 SKS, sementara untuk program diploma diperlukan 110-120 SKS. Setiap mata kuliah memiliki bobot SKS berbeda. Ada mata kuliah yang berbobot satu, dua, tiga, maupun empat SKS. Berdasarkan kebijakan yang ada disini, biaya yang harus dikeluarkan nantinya tidak berdasarkan per SKS, so, baik sedikit atau banyak mata kuliah yang diambil biayanya sama untuk satu angkatan tiap semester.
Jumlah SKS yang dapat diambil masing-masing mahasiswa di tiap semester juga bisa jadi tidak sama, mulai 16 hingga 24 SKS. Batasan yang diberikan pihak kampus mengenai SKS yang harus diambil tiap semester berkaitan erat dengan Indeks Prestasi Semester (IPS) yang Anda raih di semester sebelumnya.


KRS (Kartu Rencana Studi)
Apa itu KRS? KRS adalah singkatan dari Kartu Rencana Studi. Umumnya, seluruh perguruan tinggi di Indonesia memakai istilah ini, namun adapula yang menyebut Kartu Perencanaan Studi Mahasiswa (KPSM) maupun Formulir Rencana Studi (FRS).
KRS merupakan rekaman mengenai mata kuliah yang diambil dalam satu semester. Anda dapat merencanakan sendiri mata kuliah yang akan kamu ambil di semester tersebut dengan berkonsultasi dengan dosen wali atau Dosen Penasehat Akademik.
Di beberapa perguruan tinggi saat ini, KRS berbentuk lembaran kertas formulir konvensional, online, atau kombinasi keduanya. KRS manual atau konvensional yang telah disetujui oleh dosen wali dapat segera kamu berikan ke sekretariat maupun Biro Administrasi dan Akademik Kemahasiswaan (BAAK). Sementara untuk yang menggunakan sistem online, kamu hanya perlu memasukan KRS manual ke akun kemahasiswaan milikmu sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Nah, di kampus ini, KRS menggunakan sistem online, caranya, ikuti nanti saat presentasi pengenalan kampus bagi mahasiswa baru.

retno kartika sari
Contoh KRS (Punya IZZIE)



KHS (Kartu Hasil Studi)

Kartu Hasil Studi atau KHS adalah kartu yang menunjukkan nilai dan prestasi mahasiswa pada semester tertentu. Kartu Hasil Studi dapat didownload dan dicetak oleh mahasiswa bersangkutan. KHS yang dicetak oleh mahasiswa tidak dapat digunakan dalam proses administrasi akademik. Oleh karena itu, setiap semester, mahasiswa harus meminta KHS yang dicetak dan disahkan oleh program studi bersangkutan. Selain menyimpan nilai di database, program studi juga harus menyimpan KHS yang dicetak dan disahkan


retno kartika sari
Contoh KHS (Punya Izzie)

 

Dosen Wali
Di beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga menggunakan istilah Dosen Wali, dan di sebagian yang lain menggunakan istilah Dosen Penasehat Akademik. Pada dasarnya sama saja, Dosen Wali atau Penasehat Akademik memiliki tugas yang sama, mereka adalah dosen yang ditunjuk oleh pihak kampus sebagai pembimbing bagi mahasiswa mengenai permasalahan yang dihadapi mahasiswa selama aktif studi, juga memberi saran dan pertimbangan mengenai apa saja mata kuliah yang seharusnya diambil pada semester aktif.

IPS (Indeks Prestasi Semester) / IP
Indeks Prestasi Semester atau IPS, atau cukup disingkat dengan IP, ini adalah hasil rerata nilai prestasi tiap-tiap mata kuliah dalam satu semester. IP bisa dilihat di Kartu Hasil Studi atau KHS, yaitu seperti raport semesteran mirip seperti saat sekolah SMA dulu, hanya saja bentuknya yang berbeda berupa selembar kertas berisi nilai huruf yang dikeluarkan pihak kampus.

PSP (Program Semester Pendek)
Definisi:
Program semester pendek adalah program perkuliahan yang dilaksanakan pada saat liburan semester genap yaitu antara bulan Agustus – September.
Tujuan:
Program semester pendek bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang sudah pernah ditempuh dan atau mata kuliah yang belum ditempuh pada semester sebelumnya dalam rangka meningkatkan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) dan memperpendek masa studi.
Penyelenggaraan:
Penyelenggaraan program semester pendek meliputi kegiatan tatap muka, praktikum (bila matakuliah tersebut ada praktikumnya), tugas terstruktur, tugas mandiri dan ujian akhir. Waktu dan pelaksanaan dilakukan oleh fakultas penyelenggara. Adapun mata kuliah yang diselenggarakan dipilih sesuai dengan yang ditentukan oleh jurusan dari masing-masing fakultas, yaitu meliputi mata kuliah dalam semester Gasal dan Genap.
Kurikulum dan Peraturan Akademik:
Kurikulum dan peraturan akademik pada perkuliahan semester pendek tetap mengacu pada kurikulum dan peraturan akademik yang berlaku saat itu. Jumlah SKS yang dapat diprogram pada semester ini berdasarkan hasil evaluasi dari semester sebelumnya (IPS Genap). Sedangkan hasil evaluasi Semester Pendek (IP-SP) digunakan sebagai pedoman untuk program mata kuliah di semester gasal berikutnya. Peraturan tentang mata kuliah yang diambil dan ketentuan lain terhadap mata kuliah yang diselenggarakan pada semester pendek diatur tersendiri berdasarkan keputusan fakultas/ jurusan/program studi.

IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)
IPK, singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif, berisi catatan prestasi tiap-tiap mata kuliah selama menempuh studi, dari semester pertama sampai terakhir. Ibarat nilai rapor saat duduk di bangku SMA. Nilai IPK mulai dari 1,00 (satu koma nol nol) hingga 4,00 (empat koma nol nol). Jika mampu konsisten meraih IP 3,5 di setiap semester hingga lulus, maka Anda akan dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi dengan predikat cumlaude.
Penilaian
Sistem penilaian di perguruan tinggi menggunakan abjad. Nilai tertinggi yang setara dengan nilai 9-10 setara dengan A sementara nilai terendah biasa disetarakan dengan nilai E.

UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester)
Tidak ubahnya dengan SMA, perguruan tinggi juga menggunakan sistem Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Biasanya, bobot penilaian yang ditetapkan bagi UTS dan UAS diserahkan kepada masing-masing dosen, karena dosen lebih tahu bagaimana proses mahasiswa mengikuti perkuliahan dari awal hingga akhir. Penilaian akhir ditetapkan berdasarkan pembobotan nilai UTS dan UAS, adapula yang dihitung berdasarkan pembobotan presensi Kuliah, Tugas, Quis, UTS, dan UAS.

Program ekstensi
Non-Reguler atau disebut juga dengan istilah Program ekstensi adalah program studi yang perkuliahannya berbeda waktu dengan program reguler. Program Non-Reguler  diselenggarakan pada waktu sore sampai malam yaitu mulai jam 16.00 samapi jam 20.00 terdiri dari dua mata kuliah pada setiap harinya. Mata-mata kuliah dan dosen pengampunya relatif sama dengan program reguler pagi. Adapun biaya pendidikan relatif lebih dibanding program reguler.
Pengertian dan Tujuan Program Akselerasi
Colangelo (dalam Hawadi) menyebutkan bahwa istilah akselerasi menunjuk pada pelayanan yang diberikan (service delivery) dan kurikulum yang disampaikan (curriculum delivery). Sebagai model pelayanan, akselerasi dapat diartikan sebagai model layanan pembelajaran dengan cara lompat kelas, misalnya bagi siswa yang memiliki kemampuan tinggi diberi kesempatan untuk mengikuti pelajaran pada kelas yang lebih tinggi. Sementara itu, model kurikulum, akselerasi berarti mempercepat bahan ajar dari yang seharusnya dikuasai oleh siswa saat itu sehingga siswa dapat menyelesaikan program studinya lebih awal.
Menurut Sutratinah Tirtonegoro percepatan (acceleration) adalah cara penanganan anak super normal dengan memperbolehkan naik kelas secara meloncat atau menyelesaikan program reguler di dalam jangka waktu yang lebih singkat. Hal senada juga disampaikan oleh Ulya Latifah Lubis (dalam Hawadi) yang mendefinisikan istilah akselerasi sebagai program pelayanan yang diberikan kepada siswa dengan tingkat keberbakatan tinggi agar dapat menyelesaikan masa belajarnya lebih cepat dari siswa yang lain (program reguler).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa akselerasi adalah program layanan belajar yang diperutukkan bagi mereka yang memiliki kemampuan tinggi supaya dapat menyelesaikan studinya sesuai kecepatan dan kemampuannya.
Program ini secara umum memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektif. Secara khusus memberi pelayanan kepada siswa berbakat untuk dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat dari biasanya.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com